Puisi

Kerikil


Dalam kepayahan
Nostalgia lama
Menggamit seluruh jiwa
Kerasnya di dasar sana.

Lautan kasih
Lautan rindu
Kutampung didadaku
Kerasnya sanubarimu

Walau dilontar jauh
Kau tetap disitu
Di dasar biru

Sekuat ombak
Sekuat hatimu
Biar langit bertukar kelabu


EPILOG RINDU PADA YANG SATU

Di sebalik untaian rindu
Bicara hati mengungkap salam rindu
Epilog suram di pinggir sendu

Saat terkapar di lorong lesu
Biat-bait ampun
Telah lama berkalbu
Di pelosok jiwa
Mata hatiku


Di sebalik untaian rindu
Kalammu gemersik berlagu
Di celahan waktu
Mengetuk pintu
Yang kian terkatup lesu

Subahanallah……….

Di sebalik untaian rindu
Mutiara tasbih dan syahadat
Tersungkur dalam dakapan
Memintal temali rahmat
Merungkai khilaf
bersama doa ke penghujung hayat…

UKM, Bangi.
03.09.07



Kampungku, Halamanku

Salam rindu
Nun jauh di halaman
Memanggil-manggil
Mengetuk sanubari
Memintaku kembali

Wajah ibu
Wajah abah
Wajah-wajah teman lama
Bermain di ruang mata

Kampungku
Halamanku
Bumi tempatku berpijak
Bumi tempatku mengenal
Bumi tempatku membesar
Walau jauh mana
Aku masih tak lupa
Tanah bahagia
Samudera indah

Jiwa resah
Saat kau menyerunya
Pulanglah…..

Penampang, Kota Kinabalu.



Kesibukan

Aku duduk seorang diri
Ditemani sang pungguk
Bersama komputer riba
Helaian kertas
Nota kuliah

Aku meniti hari
Dengan kesibukan yang tak sudah
Kadang alpa
Solatku leka
Lupa kalam suciNya

Aku sedar dari punca
Tatkala subuh kusua
Bersama rantai tasbih dan doa
Keserah jiwa
Tak tertanggung rasanya
Kala titik jernih itu
Membasahi wajah

Aku tidak bersendiri dalam sepi
Ditemani seisi alam yang kelam
Sujud
MenemuiMu ya Rabb
dalam diam

Ukm, Bangi